jangan gelisah, kamu.
kedua kaki milikku masih berpijak--
di sini--menunggu.
Thursday, October 19, 2017
Sunday, September 3, 2017
Friday, May 19, 2017
Friday, April 14, 2017
01:30 p.m
jeopardizing at its best,
i did not know what i did will lead me into this kind of situation.
well, no, not that kind of distressing-ones situation.
despite of what i wrote like saying it is,
the truth is i feel empty
i do not know who i am-what i want-what am i doing-sort of things. it feels like i am drowning in my self-unconscious. i do really think that i should just draw again or maybe write--but i could not.
the pieces which was filling the deep hole won't put together on its own and i know it.
compiling it all again makes me scared. but i am triggered.
not now, not ever
i will put it all up at someone's anymore.
and do not mind
because i am just a psychedelic silhouette--
a lifeless face
that you will soon forget.
Sunday, January 29, 2017
(bukan) entri terakhir
bukan terakhir untuk selamanya, cuma buat beberapa saat.
lagi takut-takutnya.
hasbunallah wani'mal wakiil,
bismillahirrahmaanirrahiim.
doakan ica ya, semua yang baca post ini!
semoga s.ds ga cuma di angan dan jadi mimpi babu doang.
kalo memang dengan masuk di institut terbaik bangsa bisa lebih mendekatkan diri ke Rabb, izinkanlah ica untuk mengenyam dan mengentas harap di tempat tersebut.
izin pamit,
sekejap,
jangan kangen.
Thursday, January 26, 2017
serius.
masih sering banget sama yang namanya dihantui kerinduan akan "waktu dulu". pun masih sedih juga how it turned out to be.
tapi,
gaada yang bisa dirubah, bukan? titik permasalahannya adalah menerima. masih sulit menerima. masih sering ngebohongin diri sendiri yang bisa dibilang blind optimism yang malah bikin jatuh berkali-kali.
tuntutan akan keadaan terkadang juga masih sering disalahkan. muncul berbagai spekulasi akan yang mendatang. ingin berhenti...tapi masa cuma segini?
yaudah ya, lanjutin aja blind optimism. toh everything is temporary.
masih sering banget sama yang namanya dihantui kerinduan akan "waktu dulu". pun masih sedih juga how it turned out to be.
tapi,
gaada yang bisa dirubah, bukan? titik permasalahannya adalah menerima. masih sulit menerima. masih sering ngebohongin diri sendiri yang bisa dibilang blind optimism yang malah bikin jatuh berkali-kali.
tuntutan akan keadaan terkadang juga masih sering disalahkan. muncul berbagai spekulasi akan yang mendatang. ingin berhenti...tapi masa cuma segini?
yaudah ya, lanjutin aja blind optimism. toh everything is temporary.
Wednesday, January 11, 2017
Oversimplified
Percayalah,
Aku bahagia bukan main.
Bersyukur atas apapun yang terjadi.
Memang benar, dengan bersyukur kita bisa lebih bahagia.
Bahagiaku, sesederhana itu.
Kalo kamu?
Aku bahagia bukan main.
Bersyukur atas apapun yang terjadi.
Memang benar, dengan bersyukur kita bisa lebih bahagia.
Bahagiaku, sesederhana itu.
Kalo kamu?
Tuesday, January 3, 2017
kesedihanku,
gagal lulus uji kelayakan
dituliskan dalam rangkaian kata
digambarkan dalam komposisi suasana
memang aku bukan mereka
yang memiliki diksi seluas samudera
dengan mudahnya memilih di antaranya
memang aku bukan mereka
yang memiliki imajinasi seliar serigala
dengan lihai menuangkan segalanya
ntn
gagal lulus uji kelayakan
dituliskan dalam rangkaian kata
digambarkan dalam komposisi suasana
memang aku bukan mereka
yang memiliki diksi seluas samudera
dengan mudahnya memilih di antaranya
memang aku bukan mereka
yang memiliki imajinasi seliar serigala
dengan lihai menuangkan segalanya
ntn
Monday, January 2, 2017
2017
aku mulai enggan lagi untuk mengentas harapan--apalagi di langit ganesha. pun ini salahku.
2016 penuh dengan harapan, sempat yakin.
bahagianya orang-orang support sana-sini, apalagi orang tua.
mengingat dulu ditolak mentah-mentah anaknya memilih fakultas yang satu ini.
sebagai salah satu anak berlabel "IPA", hem gimana ya.
entah...masih nyari apa yang salah di diri ini.
yang jelas...bukan label.
2016 penuh dengan harapan, sempat yakin.
bahagianya orang-orang support sana-sini, apalagi orang tua.
mengingat dulu ditolak mentah-mentah anaknya memilih fakultas yang satu ini.
sebagai salah satu anak berlabel "IPA", hem gimana ya.
entah...masih nyari apa yang salah di diri ini.
yang jelas...bukan label.
Subscribe to:
Posts (Atom)