serius.
masih sering banget sama yang namanya dihantui kerinduan akan "waktu dulu". pun masih sedih juga how it turned out to be.
tapi,
gaada yang bisa dirubah, bukan? titik permasalahannya adalah menerima. masih sulit menerima. masih sering ngebohongin diri sendiri yang bisa dibilang blind optimism yang malah bikin jatuh berkali-kali.
tuntutan akan keadaan terkadang juga masih sering disalahkan. muncul berbagai spekulasi akan yang mendatang. ingin berhenti...tapi masa cuma segini?
yaudah ya, lanjutin aja blind optimism. toh everything is temporary.
menerima
ReplyDeleteam i right
Delete